SUNGAI RAYA—Tan Hok Liang atau lebih dikenal Anton Medan mengatakan masalah Ahmadiyah perlu ketegasan antar umat beragama, terutama umat muslim. ”Itu karena pemerintah tidak tegas. Umat muslim juga tidak mau islamnya ternodai. Karenanya sebagai umat muslim, kita menuntut kejelasan. Makanya tugas utama penyelesaian adalah sikap pemerintah. Kalau tidak keributan seperti begini, akan terus terjadi,” kata dia didampingi Joni Indo dan rombongan ketika tiba di Bandara Supadio, Kubu Raya, Selasa (8/2) sore.
Ia mengatakan karena ketidakjelasan pemerintah, posisi hukum Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri soal larangan terhadap kegiatan Ahmadiyah menjadi lemah. Pasalnya, SKB tidak dikenal dalam tata perundang-undangan. “SKB hanya sebatas imbauan, tidak memiliki kekuatan mengikat dan memaksa,” katanya. “Harus ada sikap tegas sehingga tidak mengambang. Dan solusi terbaik adalah kaji SKB tiga Menteri tersebut,” usul dia.Dalam Undang-Undang, sambung Anton, peraturan yang punya kekuatan hukum tetap adalah peraturan pemerintah dan peraturan daerah. Adapun surat keputusan bersama tidak termasuk UU. Dengan demikian SKB tiga Menteri bersifat status quo dan tidak tegas.
Anton yang dulunya dikenal sebagai mantan pejahat kaliber kelas kakap mendesak SKB dicabut karena menimbulkan persoalan dalam kasus-kasus toleransi umat beragama. “Pemerintah harus tegas dan berpegang dengan konstitusi yang menjamin kebebasan beragama,” ujarnya.Ia juga menilai kalau SKB menjadi salah satu pemicu tindakan kekerasan terhadap Ahmadiyah karena warga beranggapan Ahmadiyah dilarang. “Intensitas kekerasan kepada Ahmadiyah sudah dalam fase membahayakan dan mengancam,” kata dia yang berencana melakukan Tausiyah ke Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas termasuk mengunjungi LP-LP di Kalbar termasuk Sungai Raya Dalam.(den)
Anton yang dulunya dikenal sebagai mantan pejahat kaliber kelas kakap mendesak SKB dicabut karena menimbulkan persoalan dalam kasus-kasus toleransi umat beragama. “Pemerintah harus tegas dan berpegang dengan konstitusi yang menjamin kebebasan beragama,” ujarnya.Ia juga menilai kalau SKB menjadi salah satu pemicu tindakan kekerasan terhadap Ahmadiyah karena warga beranggapan Ahmadiyah dilarang. “Intensitas kekerasan kepada Ahmadiyah sudah dalam fase membahayakan dan mengancam,” kata dia yang berencana melakukan Tausiyah ke Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas termasuk mengunjungi LP-LP di Kalbar termasuk Sungai Raya Dalam.(den)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar