Mengapa orang membuat kesalahan? Anda senang naik gaji? Benarkah wanita suka belanja?
Kewaspadaan turun
Pada saat orang akan membuat kesalahan, hal itu sudah tampak dari gelombang kegiatan otak. Hal ini ditemukan oleh tim peneliti otak dari Donders Instituut di Radboud Universiteit di Nijmegen, Belanda.
Mereka berhasil melihat bahwa otak sudah memberi tanda terlebih dulu bahwa seseorang akan membuat kesalahan. Itu disebabkan tingkat kewaspadaannya menurun. Pada saat itu, yang disebut gelombang Alfa di otak mereka berkurang 25%. Ini bisa dilihat 1 detik sebelum kesalahan dilakukan, demikian para peneliti.
Di bagian tengah otak, aktivitas gelombang juga meningkat. Ini adalah tanda bahwa orang itu sedang santai. Irama gelombang otak menunjukkan apakah kewaspadaan seseorang menurun. Dengan demikian makan bisa dilihat apakah dia akan membuat kesalahan.
Ilusi uang
Naik gaji ternyata meningkatkan aktivitas otak orang. Orang merasa senang. Walaupun bersamaan dengan kenaikan gaji, harga barang-barang juga naik. Demikian hasil studi tim peneliti dari Jerman.
Melalui permainan computer 18 orang diberi gaji dan diminta untuk belanja secara virtual. Sementara itu kegiatan otak mereka dipantau terus. Pada beberapa putaran, gaji mereka naik 50%, namun harga barang-barangpun naik 50%. Walaupun dengan demikian daya beli tidak naik, dari otak orang-orang itu ternyata mereka gembira dengan kenaikan gaji.
Aktivitas otak di bagian tertentu meningkat. Di sini tampak kegiatan otak menunjukkan persamaan dengan orang kecanduan, yang mendapatkan candu. Para peneliti menyebut gejala ini sebagai ilusi uang. Gejala ini membuktikan orang lebih terpaku pada jumlah uang katimbang pada daya beli. Ternyata kenaikan gaji dianggap positif walaupun daya beli tidak meningkat, demikian jelas kepala tim peneliti Armin Falk seperti diturunkan harian Inggris The Independent.
Mendengar lagi
Orang tuli bisa mendengar lagi. Ini adalah hasil penemuan tim ilmuwan Inggris. Indra pendengaran seseorang bisa pulih bila sel-sel rambut halus tertentu di dalam telinga bisa tumbuh lagi. Sel-sel rambut halus itulah yang membuat orang bisa mendengar. Para peneliti di Universitas Sheffield mengembangkan sel-sel rambut dan neuron dari sel induk. Demikian diberitakan harian Inggris The Daily Telegraph.
Pada manusia, pertumbuhan sel-sel itu hanya terjadi ketika masih embryo, ketika masih di dalam kandungan ibu. Bila kelak pendengaran seseorang rusak, maka tidak bisa pulih lagi. Para peneliti berharap bisa mencangkokkan sel itu pada orang-orang tuli. Itu untuk menggantikan sel-sel rambut dan neuron yang rusak. Diperkirakan di dunia ini ada 6 juta orang tuli.
Wanita suka belanja
Anda wanita? Pernah secara impulsif belanja. Belanja lebih daripada rencana? Memang anggapan umum wanita suka belanja ada benarnya. Ini ternyata berhubungan dengan siklus datang bulan. Dari 400 wanita yang ikut penelitan Karen Pine dari Hertfordshire University, ternyata 10 hari terakhir menjelang haid, mereka lebih suka belanja daripada peserta lain dalam percobaan itu. Dua per tiga dari mereka mengaku pada saat-saat itu punya keinginan belanja berlebihan.
Menurut Karen Pine, kepala tim peneliti itu pada harian The Daily Telegraph, hal itu disebabkan emosi yang berlebihan menjelang haid. Pola belanja itu dipengaruhi rasa stress dan depresif. Untuk mengatasi emosi berlebihan itu mereka belanja. Saran kepala tim peneliti pada wanita yang sering mengalami kekurangan duit adalah: pada saat timbul keinginan belanja secara impulsif, lakukanlah hal-hal lain yang menggembirakan.
Kata Kunci: ilusi uang, otak manusia, pendengaran, suka belanja, tingkat kewaspadaan
Jika otak manusia mau disamakan maka komputerlah yang mendekati sebagai pembandingnya. Kenapa? Karena komputer selain memiliki minimal sebuah CPU juga minimal memiliki memori, monitor, keyboard, speaker, sumber tegangan agar hidup dan lain sebagainya―sebagaimana otak manusia memiliki ingatan (memori), pusat penginderaan dan aliran darah ke otak pembawa oksigen (sebagai sumber "tegangan") dan yang lainnya. Yang menarik adalah bahwa suatu proses di otak terjadi akibat rangsangan-rangsangan listrik dari koneksi antar syaraf dan juga rangsangan dari indera-indera dan organ-organ tubuh manusia seperti komputer . Artinya otak adalah sebuah komputer super canggih sebagai pusat sumber data, penerjemah (output) hasil rangsangan penginderaan dan pengontrol organ-organ dan sistem-sistem yang bekerja pada tubuh manusia.
Apabila otak terganggu atau rusak, maka bisa akan mengganggu sebahagian atau seluruh mekanisme kerja dalam tubuh.
Kemudian mari kita beralih ke organ2 vital lainnya dalam tubuh manusia. Mari kita tengok jantung kita. Menurut ilmu pengetahuan yang kita telah pelajari di lembaga pendidikan (sekolah dan kampus), jantung adalah sebuah organ yang berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh yang mendapat sinyal-sinyal perintah dari otak untuk bekerja otomatis. Ya, jantung adalah sebuah pompa mekanik yang bekerja otomatis tanpa bisa kita pengaruhi oleh perintah (niat) kita. Mengapa darah harus diedarkan? Karena darah mengangkut oksigen dan “makanan” yang diperlukan sel-sel manusia agar hidup (bekerja semestinya).
Begitu pula juga dengan organ vital dalam tubuh lainnya seperti paru-paru, ginjal, lambung dan yang lainnya adalah mesin-mesin yang bekerja otomatis yang memiliki fungsi-fungsi khusus yang kesemuanya membentuk suatu sistem yang canggih dan menakjubkan.
Kemudian mari kita teliti lebih jauh tentang panca indera kita lewat penjelasan singkat. Apabila kita telah mempelajari organ-organ panca indera kita, maka bisa kita ambil kesimpulan bahwa indera-indera kita berfungsi sebagai alat pengumpul informasi tentang rangsangan dan kondisi yang dihadapi tubuh kita, atau biasa di sebut dengan istilah sensor .
Ambil contohnya mata. Menurut bukti sains, mata berfungsi sebagai sensor layaknya kamera yang mengambil informasi-informasi dunia luar akibat adanya kumpulan cahaya yang jatuh pada retina setelah memalui lensa mata. Hasil ini membuat menghasilkan rangsangan dirubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang berjalan menuju otak kemudian diterjemahkan dan hasilnya ditampilkan di pusat penglihatan.
Begitu juga dengan telinga. Telinga adalah organ seperti microphone yang berfungsi mengubah gelombang suara yang diteruskan gendang telinga menuju rumah siput kemudian di rubah menjadi sinyal-sinyal yang berjalan melalui syaraf-syaraf pendengaran menuju otak, kemudian diterjemahkan dan di tampilkan (diperdengarkan bagai sebuah speaker) di pusat pendengaran.
Begitu juga indera-indera lain seperti indera penciuman indera perasa, dan peraba seperti kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar